Sunday, October 18, 2015

[CHEM] Kilas balik ke Sifat Periodik Unsur

Yak, baiklah, setelah sekian lama tak jumpa dengan blog lama berjudl Catatan Kacaku, saya, Sachi, yang telah beranjak dewasa akan tetap melanjutkan budaya blogging jaman lampau, dari tahun 2009 (??)

Baiklah, perbolehkan saya untuk melanjutkan budaya blogging kacau ini.... Selamat datang di Catatan Kacau-ku versi 2!
*ditabok rame-rame*

Enough with the dilly dally,  let's start with today's subject. Berhubung pelajaran kimia adalah salah satu pelajaran yang sangat saya sukai, saya ingin berbagi ilmu mengenai 
Sifat-sifat Periodik Unsur ( KIMIA )



Sebelumnya, kalian pasti kenal dengan kawan setia kita di laboratorium. Kalau belum kenal, ayo kenalan dulu dah. Ini adalah tabel periodik, yang juga dikenal sebagai tabel SPU (Sistem Periodik Unsur)  yang merupakan tabel berisi unsur-unsur yang ditata oleh beberapa ilmuwan-ilmuwan terkenal selama berabad-abad. Pada akhirnya sistem pengelompokan unsur menggunakan aturan dari  Dmitri Mandeleev yang disempurnakan oleh Henry Moseley. (Lengkapnya baca di sini )
Tabel ini berisi identitas-identitas unsur-unsur yang diketahui berdasarkan nomor atom, konfigurasi elektron dan sifat-sifat kemiripan di satu golongan. Hmmm, nah ternyata, pengelompokan dengan sistem modern ini menghasilkan beberapa sifat yang berubah secara periodik. Hal ini dipengaruhi oleh nomor atom dan konfigurasinya.

Sifat-sifat yang dimaksud adalah :
  1. Jari-jari Atom : jarak elektron kulit terluar dengan inti
  2. Energi Ionisasi : energi yang diperlukan untuk melakukan ionisasi, yaitu kekuatan untuk melepas elektron terluar
  3. Keelektronegatifan : sifat kecenderungan bagi suatu unsur untuk mengambil elektron
  4. Sifat Logam : sifat cenderung melepas elektron terluar 
  5. Kereaktifan : kecenderungan suatu unsur untuk menarik elektron ketika berikatan
  6. Afinitas Elektron : energi yang menyertai proses penambahan satu elektron
Hnnngh, kalau ulangan hafalnya begini bisa-bisa RIIIbeeT. Ya udah, biar konsep dapat, kita gunakan kekuatan asosiasi! (Setidaknya ini cara yang saya gunakan selama ulangan Kimia pas kelas 10... dan terbukti dulu gak pernah remed kimia. DULU.)

Semakin ke bawah, semakin besar nomor atom.
Semakin besar nomor atom, kulit atom makin tebal, berarti.... jari-jari makin besar~!
tapi kalau semakin ke kanan, jari-jari semakin sempit karena di dalam intinya juga semakin banyak jadinya kalau ke kanan semakin kecil, deh, jarinya.

Kalau jari-jari makin besar, berarti elektron terluar semakin jauh dari inti, padahalkan inti yang narik... berarti energi untuk melepas elektron terluar (Ionisasi) menjadi sedikit~!
Kecenderungan untuk menarik elektronnya (keelektronegatifan) juga akan semakin kecil, toh jauh banget dari inti. 
Apalagi afinitasnya, pastikan perlu energi banyak untuk maksa e ikatan.

Sementara untuk kereaktifan, apabila di golongan logam, dengan jari-jari besar, maka elektron lebih cenderung pergi sehingga mudah untuk berikatan dengan yang lain, berarti semkin ke bawah, semakin reaktif.
Tapi, kalau dalam ion nonlogam, karena berikatan dengan membentuk ion negatif berarti yang reaktif adalah yang paling mudah mendapat elektron (keelektronegatifan tertinggi) berarti harus berjari kecil. Nah, berarti kalau kereaktifan di unsur nonlogam, makin reaktif kalau ke atas.



Gimana, mudahkan? 
Kalau enggak, coba dibaca lagi atau cari cara belajar lain.
Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda, karena setiap dari kita ini unik.
Kalau misalnya kalian lebih memilih belajar secara visual, coba cek video atau
gambar-gambar yang berhubungan dengan materi ini.

Semoga membantu~!
Yosh, semangat! 

No comments:

Post a Comment